13 Februari 2013

Pintu Surga

Pintu Surga


Pintu-pintu disetiap tingkatan surga diperuntukkan bagi orang yang melakukan amalan tertentu dengan istiqomah dan penuh keikhlasan. Pintu-pintu ini untuk membedakan derajat dan keutamaan ahli surga antara yang satu dengan lainnya, sesuai dengan kadar amal dan ibadahnya yang dilakukan sewaktu di dunianya.

Seperti yang diceritakan oleh Ibnu Abbas RA: Surga itu memiliki delapan pintu dari emas yang ditaburi jauhar.

Pintu pertama terdapat tulisan: laa ilaaha illallah muhammadarrasulullah (Bahasa Arab) yaitu pintunya para Nabi dan Rasul, termasuk pintunya para syuhada’ dan para dermawan. Pintu kedua, yaitu pintunya orang-orang yang rajin shalat, orang yang memperbaiki wudhlunya dan menyempurnakan rukun shalatnya. Pintu ketiga adalah pintu bagi orang yang mengeluarkan zakat dengan keikhlasan hati. Pintu keempat adalah pintu bagi orang yang memerintahkan pada kebaikan dan melarang kemungkaran. Pintu kelima adalah pintunya orang yang memutuskan nafsu syahwatnya, juga mencegah hawa nafsunya. Pintu keenam adalah pintunya orang yang berhaji dan umrah. Pintu ketujuh adalah pintunya orang yang berjihad. Pintu kedelapan adalah pintunya orang yang bertaqwa, orang yang memejamkan matanya dari barang yang haram, serta orang yang melakukan perbuatan yang baik, diantaranya adalah berbuat baik kepada kedua orang tua, mempererat tali silaturrahmi dan lain sebagainya.8

Begitu lebar dan luasnya pintu surga sampai jarak antara dua daun pintu jauhnya ratusan kilometer, bahkan bisa jadi sampai ribuan kilometer.

Di surga juga ada pintu yang diberi nama khusus. Pintu ini akan dimasuki oleh orang yang beramal sesuai dengan mana pintu tersebut.

Sebagaimana yang diriwayatkan Abu Hurairah RA: Di dalam surga terdapat sebuah pintu yang diberi nama “Pintu Dhuha”. Ketika terjadi hari kiamat, ada pemanggil yang berseru: “Dimanakah orang-orang yang melanggengkan shalat dhuha ini adalah pintu kalian, masuklah kalian ke pintu surga dengan rahmat Allah”.9

Abu Hurairah meriwayatkan, Rasulullah SAW bersabda: “Ketika terjadi hari kiamat, ada pemanggil yang berseru: “Dimanakah orang yang melanggengkan shalat dhuha, ini adalah pintu kalian, maka masuklah ke dalam surga dengan rahmat Allah””.10

Selain ada pintu dhuha, ada pula “pintu rayyan” yang diperuntukkan bagi orang yang berpuasa.

Pintu-pintu surga ini dibuka setiap hari Senin dan hari Kamis, dimana amalan seorang hamba dihaturkan kehadapan Allah, dan juga pada bulan Ramadhan, yaitu bulan yang penuh berkah dan ampunan.

Demikian diantara aneka macam pintu surga yang setiap tingkatannya memiliki keistimewaan dan derajat tersendiri, antara pintu satu dengan pintu lainnya tidak sama. Mudah-mudahan kita masuk surga melalui salah satu diantara pintu-pintu tersebut.


Sumber: Salim Hadad. Menyingkap 110 Misteri Alam Kubur. Jombang: Lintas Media.

8 Daqa’iqul Akhbar. hal: 40 Bab: 44
9 Al-Jami’u Ash-Shaghir. hal: 83
10 Al-Jami’u Ash-Shaghir. hal: 83